Sebagian ahli gizi merekomendasikan agar apel dimakan bersama dengan kulitnya supaya manfaat seratnya bisa didapatkan. Meski begitu, jangan makan apel bersama dengan bijinya.
Biji
apel mengandung zat amigdalin yang di dalam organ pencernaan bisa
diubah menjadi hidrogen sianida yang beracun. Namun, kalau hanya
mengonsumsi satu buah apel tentu efek toksin dari biji tersebut
sangat kecil.
Amigdalin
adalah toksin glikosida yang jika digabung dengan enzim pencernaan
menghasilkan hidrogen sianida, racun yang sama dengan yang disebut
Cylon
B.
Racun tersebut juga dipakai untuk pembunuhan massal di kamp
konsentrasi saat Perang Dunia II.
Amigdalin
yang sudah diubah menjadi hidrogen sianida bisa berbahaya karena ia
akan mengurangi kemampuan sel darah merah membawa oksigen. Meski
dalam jumlah kecil tubuh bisa membuang hidrogen sianida, namun jika
dalam jumlah besar, itu bisa berakibat fatal.
Seseorang
yang keracunan hidrogen sianida akan mengalami gejala gemetar, lemas,
mual, muntah, detak jantung berdebar cepat, dan sakit kepala. Dalam
jumlah besar, hidrogen sianida akan menyebabkan sesak napas, koma,
gagal napas, tekanan darah rendah, kerusakan paru, bahkan kematian.
Tetapi,
tak perlu khawatir karena memakan satu buah apel utuh bersama bijinya
tak akan membuat kita keracunan. Permukaan biji yang keras menjaga
agar racun tetap berada di dalam biji dan bisa melewati organ
pencernaan secara utuh.
Karena
itu, jangan pernah menggigit biji apel. Jika ingin lebih aman,
buanglah biji apel sebelum dikonsumsi, terlebih untuk anak yang kadar
toleransi tubuhnya terhadap amigdalin masih rendah. Buang juga biji
apel sebelum apel diblender atau dibuat jus, dibuat selai, atau
sirup.
Sumber
: health.kompas.com
Komentar
Posting Komentar